Ticker

6/recent/ticker-posts

PKK PACITAN CERDAS KONSUMSI AIR HUJAN




Pacitan -04 Oktober 2023 Turunnya angka stunting di Kabupaten Pacitan 20,6% menargetkan turun menjadi 14% masih memerlukan perhatian serius. 
"Saat ini, upaya penurunan stunting memerlukan dukungan dan kontribusi dari semua pihak."

Kasus Stunting ini tdk hanya pekerjaan tanggung jawab seluruh masyarakat, PKK, Dharma Wanita atau hanya satu stakeholder saja tapi semua unsur elemen berperan serta melakukan perubahan aksi nyata dengan menjaga lingkungan agar bersih dan sehat, disamping itu, pola makan dengan gizi serta Air minum yang bersih murni sebagai transportasi agar masuk ke dalam sel terkecil di dalam tubuh.
Benar _VISI_ yang di sampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Ibu Evi Indrata Nur Banyuaji dalam menjadikan 
Masyarakat Pacitan Sejahtera dengan Mandiri Air Bersih, Murni tidak beli (Gratis) yaitu Cerdas Minum Dengan Air Hujan sesuai Temanya dan Bahagia kecukupan dengan Menampung sesuai Kebutuhan sehari-hari hingga musim kemarau tiba masih tercukupi persediaan Air Hujannya.


Kondisi stunting sangat erat hubungannya dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat seeprti tidak tersedia sarana air bersih dan sanitasi yang layak. Oleh karena itu, dilakukan upaya untuk menyediakan sarana air bersih. Dalam hal ini melalui Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pacitan menghadirkan Narasumber Praktisi Air Hujan Ibu Sri Wahyuningsih, S. Ag (Founder Sekolah Air Hujan Banyu Bening Sleman-DIY) sebagai Solusi kasus Stunting di Pacitan. Sosialisasi ini membawa tema "CERDAS DENGAN AIR HUJAN" yang di hadiri oleh Babinsa di 12 Kecamatan.

Korelasi air dengan stunting di jelaskan bahwa salah satu fungsi air di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi bagi nutrisi dan oksigen ke dalam sel untuk proses regenerasi sel 
Maka di butuhkan air murni / air hujan untuk bisa optimal nutrisi dan oksigen masuk di dalam sel. Kemurnian air salah satunya dilihat dari besaran angka zat padatan yang terlarut di dalam air. 

Di sesi uji kemurnian air dengan alat TDS (Total Dissolved Solids) alat untuk mengukur besaran zat padatan yang terlarut di dalam air, terbukti air hujan paling kecil angkanya. Artinya air hujan paling murni dan ini menunjukkan cluster/kelompok air ini kecil. 

Untuk terjaganya kemurnian air hujan sampai ke kita mengingat kondisi lingkungan kita saat ini. Perlu dengan SOP sederhana lewatkan air hujan pertama dan kedua atau yakinkan polutan atap sudah bersih ketika pasca kemarau panjang. Hujan berikutnya tampung, filter(saring) dan simpan di tempat tertutup dan hindarkan dari sinar matahari langsung.

Air hujan tidak ada kadaluarsa nya, setelah melalui proses penyaringan, di tutup rapat wadah penampungannya, cara menyimpan jauhkan dari pencahayaan sinar matahari agar tidak terjadi munculnya spora lumut yang menjadikan air berubah warna. Sewaktu-waktu bisa di konsumsi tanpa melalui proses tambahan. Selama ini kita mengalami krisis edukasi pengetahuan yang benar bahwa dasar Air Permukaan di Bumi ini adalah dari Air Hujan, menjadikan Sumber Mata Air bagi makhluk Hidup lainnya yang juga menjaga Konservasi tanaman di sekitar sumber(tuk). Karena tanaman di sekitar sumber itulah yang meminum air hujan dan menabungnya. Dan juga sebagai pelindung (pencengjeram) tanah agar tidak terjadi longsor. 

Yuk bersama Cerdas Pengetahuan mengambil sikap cepat tepat dengan konsep 5M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri) yang di sampaikan oleh Bu Ning sebagai masyarakat bisa dan ibu rumah tangga di Tempursari, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

"Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin"

Pewarta: mahmudi

Posting Komentar

0 Komentar