Belawan , Mitra 86 Sergap .
Situasi keamanan di Kecamatan Medan Belawan, kembali menjadi sorotan publik. Dalam satu bulan terakhir ini bahkan satu hari bisa sampai dua kali sehari , dan tercatat sedikitnya lima kali dalam satu Minggu aksi tawuran berdarah antar kelompok pemuda yang menimbulkan korban jiwa dan luka berat,sampai memakan korban jiwa,
Masyarakat menduga, konflik ini bukan sekadar perkelahian remaja biasa, melainkan bagian dari skenario besar yang dikendalikan oleh para jaringan bandar narkoba. Jumat 22 juli 2025
Sebelumnya, Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution dan Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto telah menyampaikan bahwa penyebab utama tawuran di Belawan adalah narkoba dan perjudian. Pernyataan tersebut kini semakin mendapat pembenaran, seiring eskalasi kekerasan yang terus menerus terjadi atau menjamur .
Rentetan Tawuran dan Korban Jiwa
Tawuran terakhir/ Bentrokan menyebabkan kemacetan parah menuju Pelabuhan Belawan dan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
Sehari sebelumnya, bentrokan serupa juga terjadi antara pemuda Gang 7 dan Gang 10 di Jalan Selebes, Kelurahan Belawan Dua. Sebelumnya, pada 27 Juni 2025, tawuran antara pemuda Kampung Kolam, yang dikenal sebagai “Kampung Narkoba”dengan pemuda Jalan Belanak, menyebabkan satu pemudah AF (21) tewas akibat luka parah..
“Penyebab Tawuran dan pasti Ada Dalangnya”
Sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan agama meyakini tawuran di Belawan dikendalikan pihak-pihak tertentu yang berkepentingan menjaga kondisi Belawan tidak kondusif guna melancarkan peredaran narkoba dan aktivitas kriminal lainnya.
“Sudah bukan rahasia umum, Belawan darurat narkoba dan perjudian. Tawuran hanya cara untuk menutupi peredaran narkoba. Saat suasana ricuh , para bandar bebas menjalankan aksinya,” kata salah satu masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya..
“Tak ada lagi tokoh panutan, yang ada hanya tokoh tontonan. Kalau menilai tokoh dari sisi ekonomi saja, bukan akhlaknya, jangan heran Belawan terus hancur,” tegasnya.
Kritik Pedas terhadap Aparat
Kekecewaan juga ditujukan kepada institusi keamanan yang dinilai tidak tegas dalam penindakan. Belawan, meski dikelilingi banyak institusi seperti TNI AL, TNI AD, Lantamal, Polres, dan Kejaksaan, dinilai tak mampu menjaga keamanan warganya atau tidak kondusif.
Dedy Satria Ainal, A.Md, Ketua Umum Anak Belawan Bersatu (ABB), menduga kekacauan ini bisa jadi bagian dari strategi terselubung untuk menggeser masyarakat dari wilayah industri.
“beberapa bulan yang lalu Kapolres dilempar, Kapolsek cedera, bahkan mobil wakil anggota dewan DPRD Sumut pun dirusak, lalu di mana harga diri aparat negara?” katanya.
Seruan untuk FGD dan Konsolidasi
Tokoh masyarakat H. Irfan menyerukan dilakukannya Forum Group Discussion (FGD) lintas elemen tokoh masyarakat, ormas, OKP, tokoh agama, serta aparat keamanan—untuk mencari solusi bersama atas konflik Belawan.
Hal serupa juga ditegaskan oleh Ustaz Muhammad Nabawi, yang menilai kemerosotan moral pemuda akibat narkoba, judi, dan miras harus diatasi kalau bisa di berantas sampai akarnya dan pihak pemerintah setempat harus membuka lapangan kerja serta fasilitas rehabilitasi di kota Belawan.
Ustaz Muhammad Nabawi, mengajak semua elemen harus untuk serius menangani persoalan yang tak kunjung usai dan telah banyak memakan korban jiwa..kalau memang sudah ada permainan dalam konflik di kota Belawan, rakyat berhak tahu. Kalau tidak, ayo duduk bersama cari solusi. Tapi jangan diam saat kampung halaman terbakar,” tegas H. Irfan.
Tokoh masyarakat menyerukan agar peran insan pers tidak diam dan terus menyuarakan keresahan masyarakat. Media diminta berani membuka fakta di lapangan tanpa ada rasa takut dan tampa ada tekanan.
Warga Belawan menaruh harapan besar pada Kapolres, Kapolda, hingga Mabes Polri agar segera cepat turun tangan dan menangkap para bandar besar narkoba yang diduga menjadi dalang penyebab salah satu kerusuhan . ( Ban ) .
0 Komentar