Aceh,Subulussalam - Walikota Subulussalam H. Affan Alfian Bintang, S.E akan lantik Nur Ayis menjadi kepala kampong Makmur Jaya, Kec. Simpang kiri, pada Senin, 28 Agustus 2023 bertempat di Aula Puskesmas Bakal Buah, pukul 09.00 Wib s/d Selesai, Minggu (27/8/2023)
Sebagaimana diketahui publik bahwa pada Pilkampong Makmur Jaya, 2 Oktober 2022 lalu diikuti empat calon. Calon nomor urut 1, Nur Ayis meraih suara terbanyak, 451 suara, namun calon nomor urut 4, Lilis Suryani Bintang menolak dan keberatan atas hasil Pilkampong tersebut dengan dalih dugaan adanya Indikasi Kecurangan. Atas dasar itu pada 6/12/2022 Dinas Pemberdayaan Masyarakat ( DPM ) Kota Subulussalam mengeluarkan surat dengan No.140/452/2022 untuk dilaksanakannya Pemungutan Suara Ulang ( PSU )
PSU itu dilaksanakan bukan berdasarkan perselisihan perolehan suara antara No. Urut 1 dan 4, akan tetapi terdapat beberapa fakta hukum yang mengakibatkat Pemungutan Suara menjadi batal. Berikut beberapa fakta hukum yang ditemukan pihak DPMK;
1. Perhitungan suara dipercepat dari jadwal yang ditentukan sehingga ada beberapa warga yang mau mencoblos tidak bisa menggunakan hak pilihnya, perpanjangan waktu pencoblosan juga tidak dilengkapi dengan Berita Acara Perpanjangan waktu pencoblosan. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 62 ayat (1) sampai dengan (5),Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Permilihan Kepala Kampong Serentak dan Pemilihan Kepala Kampong Antar Waktu di Kota Subulussalam. Maka dalam hal pelaksanaan perpanjangan waktu dilakukan oleh KPPS 1 dan KPPS 2 merupakan pelanggaran Yang bersifat Administratif.
2. Panitia pemungutan suara Pilkampong makmur Jaya melakukan penjemputan masyarakat yang sedang sakit disaksikan hanya dari saksi nomor urut 1 di dalam mobil, hal tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasa 61 ayat (1),(3) dan (4) Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampong Serentak dan Pemilihan Kepala Kampong Antar Waktu di kota Subulussalam dan ketentuan Pasat 31 ayat (2) Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik di Aceh.
3.Ada terdapat masyarakat yang tidak menerima surat undangan dan tidak ada pemberitahuan terhadap keluarga tersebut untuk memberikan suara di TPS. KPPS berpendapat terhadap pemilih yang tidak ada ditempat, jika mereka berada dalam wilayah Kampong Makmur Jaya maka undangan dititip pada keluarga, jika pemilih tidak ada wilayah Kampong Makrnur Jaya maka undangan tidak dititip pada pihak keluarga. Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasal 55 ayat (3) Peraturan Walikota No. 35 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampong Serentak dan Pemilihan Kepala Kampong Antar Waktu di Kota Subulussalam yang berbunyi ( Apabila pemilih tidak ada ditempat, panitia dapat menyampaikan Surat undangan/pemberitahuan atau anggota untuk keluarga lainnya untuk memberikan suara di TPS, kepada kepala keluarga atau anggota keluarga lainnya, dan tanda terima surat undangan/pemberitahuan ditandatangani oleh kepala ketuarga atau anggota keluarga Iainnya).
4. KPPS melakukan kesalahan prosedur dengan meminta Para saksi untuk menandatangani Berita Acara/formulir C.l di awal perhitungan suara dan bukan di akhir perhitungan. Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasal 33 ayat (3) Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik di Aceh
“Setelah penghitungan surat suara selesai, KPPS membuat berita acara hasii pemungutan dan penghitungan suara yang ditanda tangani oleh ketua dan anggota KPPS serta para saksi yang bersedia menandatanganinya, selanjutnya dilaporkan kepada P2K saat itu juga’.
5. Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan meminta keterangan dari penyelenggara Pilkampong di Makmur Jaya (P2K, P2P dan KPPS), ditemukan bahwa terjadi beberapa pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang Pemilihan Kepala Kampong antara Iain :
a. P2K bersama P
0 Komentar