Ticker

6/recent/ticker-posts

Sadis...Hanya Kerena Gegara Kecil Suhaida M. Yacob Dipecat dari Ketua DPD PPA Langsa.




Langsa/www mitra 86 sergap.com.

Suhaida M. Yacob, yang akrab disapa Ida Acoi, secara mengejutkan diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perjuangan Aceh (PPA) Kota Langsa.

Pemecatan ini membuat geger internal partai, mengingat peran penting Ida sejak awal pembentukan partai hingga lulus verifikasi faktual oleh Kemenkumham.

Ida mengaku tidak pernah menerima surat pemanggilan, teguran, ataupun peringatan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebelum diberhentikan.

“Saya terkejut dan heran, kenapa saya dipecat. Saya tidak pernah dipanggil, tidak pernah mendapatkan surat peringatan. Tiba-tiba saja diganti,” ujarnya Ida kepada media mitra 86 sergap.com, Minggu (20/7/2025).


Suhaida merupakan salah satu tokoh yang terlibat aktif sejak awal pembentukan struktur kepengurusan PPA di hampir seluruh Aceh.

Ia ikut mencari calon pengurus, membujuk, hingga membentuk kepengurusan daerah di berbagai kabupaten/kota. Bahkan, ia turut mendampingi proses verifikasi faktual oleh Kemenkumham dan menyerahkan langsung berkas ke kantor Kemenkumham Aceh.

“Saya habiskan waktu, tenaga, bahkan dana pribadi puluhan juta untuk partai ini. Tapi setelah SKT (Surat Keterangan Terdaftar) keluar dari Kemenkumham, saya justru disingkirkan begitu saja,” jelasnya.

Pemecatan Massal Pengurus Daerah

Tidak hanya Ida, sejumlah Ketua dan pengurus DPD lainnya di Aceh juga diberhentikan secara mendadak, antara lain dari daerah Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Pidie, Aceh Tamiang, dan Langsa. Beberapa pengurus lain dikabarkan memilih mengundurkan diri sebagai bentuk solidaritas dan kekecewaan.

“Banyak dari kami yang berjuang sejak awal, bahkan mengorbankan uang pribadi. Tapi setelah partai ini sah, kami justru dibalas dengan surat pemberhentian tanpa penjelasan,” tambahnya.

Ida menduga pemecatannya berkaitan dengan perselisihan kecil dengan Ketua Umum PPA, Prof. Dr. (Adjunct) Marniati, S.E., M.Kes. Perselisihan itu berawal dari pemasangan bantuan lampu dari DPP PPA yang diminta dipasang di masjid, namun masyarakat menginginkan lampu tersebut dipasang di balai di alur pinang dan di kuburan di lhokbani karena dianggap lebih dibutuhkan.

“Saya menolak membongkar lampu yang sudah dipasang atas permintaan masyarakat. Di masjid sudah cukup terang, sementara balai dan kuburan sangat gelap. Tapi masa iya, hal sekecil itu jadi alasan saya dipecat?” ungkapnya penuh tanya.

Ida menegaskan bahwa langkah sepihak ini bisa menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan PPA di Aceh.

Ia juga menerima informasi bahwa sejumlah DPD lainnya kemungkinan akan menyusul untuk mundur dalam waktu dekat.

“Jika orang-orang yang membangun partai dari awal justru disingkirkan tanpa alasan, apa artinya perjuangan kami selama ini ..........!!! Tutup Ida dengan nada geram.

Sorotan : Isa.Ismail.

Posting Komentar

0 Komentar