Aceh Timur/www mitra 86 sergap.com
Harga beras yang terus naik memang menjadi beban berat bagi masyarakat,terutama mereka yang berpendapatan rendah.
Kenaikan harga ini membuat petani tercekik dan masyarakat menjerit,karena beras merupakan kebutuhan pokok.
Menurut keterangan yang di himpun oleh media ini dari IRT dalam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur mengatakan bahwa,kenaikan harga beras ini tidak hanya berdampak pada konsumen,tetapi juga pada pedagang dan petani.Kenapa begitu tambah IRT tersebut,pedagang kesulitan mencari stok beras,sedangkan petani belum tentu mendapatkan keuntungan yang spadan dengan kenaikan harga.Cetusnya.
Ianya menjelaskan,kenaikan yang paling mencolok adalah bera,sebelumnya harga beras 15 kg di pasar mencapai 210 ribu,kini menjadi 250 bahkan sampai 260/zak 15 kg.Sedangkan harga beras yang ukuran 5 kg/zak mencapai 70 ribu rupiah,mantapkan...? Cetusnya.
Di tempat terpisah salah satu pedang kecil kecilan yang enggan namanya di publikasikan mengatakan kekecewaannya terhadap pemerintah,sekaligus mendesak pemerintah segera turun tangan untuk membenahi situasi ini,sebelum rakyat semakin menjerit dan tercekik.
Ia juga menuding,boloq sebagai biang keladi lemahnya pengendalian harga pasar,instansi yang seharusnya menjaga stabilitas pangan,justru bersikap seperti pedagang beras yang lebih mementingkan keuntungan,ketimbang memikirkan fungsi sosialnya.
Menurutnya,pemerintah dan boloq harus berperan aktif meninjau keadaan pasar,jangan sebagai penonton sehingga membiarkan harga beras terus naik tanpa memikirkan jeritan rakyat.Ungkapnya.
Jadi,untuk mengatasi masalah ini,pemerintah perlu melakukan beberapa langkah,antara lain,pemerintah dan boloq perlu menggelar operasi pasar secara rutin guna menstabilkan harga dan pasokan beras.
Dengan langkah yang tepat seperti ini di harapkan,kenaikan harga beras dapat terkendali dan masyarakat tidak lagi merasa tercekik.Ini adalah tanggung jawab pemerintah,jangan biarkan masyarakat lapar di lumbung beras.Pungkasnya.
Sorotan : Isa.Ismail.
0 Komentar