Ticker

6/recent/ticker-posts

Memperingati Hari Lingkungan Sedunia,5 Juni 2025 Koperasi Nanggroe Sada Kata Gencarkan Penghijauan.




Aceh-Subulussalam- Mitra86 Sergap com- Kegiatan penggundulan hutan yang terus meningkat di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) VI Kota Subulussalam menjadi sorotan serius. Padahal, upaya penghijauan terus digencarkan oleh Koperasi Forest Nanggroe Sada Kata sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.(5 Juni 2025).

Koperasi yang diketuai oleh Ipong ini menggandeng 14 Kelompok Tani Hutan dalam kegiatan penanaman pohon Multi Purpose Tree Species (MPTS) sebagai bagian dari implementasi program Perhutanan Sosial. Kegiatan ini bertujuan mengembalikan fungsi ekologis dan ekonomi Hutan Produksi yang selama ini terancam oleh deforestasi masif.

"Penghijauan ini bukan sekadar memperindah lingkungan, tetapi menjadi langkah nyata yang membawa manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat," tegas Ipong dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Subulussalam, Kamis (5/6).

Mengangkat tema global "Hijau desaku, sejahteta masyarakatku", kegiatan ini turut mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan mengurangi penggunaan plastik. Ipong menegaskan bahwa kelestarian lingkungan adalah warisan bagi generasi mendatang. “Selamatkan bumi dengan menanam pohon serta mengurangi plastik,” serunya.

Pengelolaan wilayah yang dikerjakan koperasi ini mencakup area seluas 3.104 hektare, sebagaimana telah disetujui oleh KPH Wilayah Kota Subulussalam. Dari luasan tersebut, 100 hektare sudah ditanami oleh kelompok-kelompok tani. Jenis tanaman yang ditanam mencakup durian, sirsak, petai, jengkol, kelengkeng, rambutan, dan tanaman lainnya yang bernilai ekonomis.

Bibit tanaman difasilitasi oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Wampu Sei Ular, Sumatera Utara. Hal ini menjadi bagian dari sinergi antar-lembaga dalam mendukung kelestarian hutan.

Namun, Ipong mengakui pelaksanaan di lapangan menghadapi tantangan. “Ada perselisihan dengan sebagian masyarakat yang masih menguasai lahan hutan produksi,” katanya. Meski begitu, ia menegaskan bahwa koperasi tetap berkomitmen menyelesaikan persoalan secara dialogis dan hukum yang berlaku.

Kegiatan penghijauan ini selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan yang diusung dalam Asta Cita Presiden RI dan Walikota Subulussalam periode 2025–2029, yaitu pemanfaatan Hutan Produksi untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak fungsinya.

"Kami sadar, pengurus koperasi harus bersusah payah dan menghadapi banyak rintangan untuk mensukseskan Perhutanan Sosial. Tapi kami percaya, manfaatnya akan terasa oleh anak-cucu kita kelak," pungkas Ipong.

Pewarta;RED

Posting Komentar

0 Komentar