Ticker

6/recent/ticker-posts

Gotong Royong Bersih Makam yang Telah menjadi tradisi Mengakar di Masyarakat




Media mitra86sergap.com

Aceh Timur – tradisi bergotong Royong adalah tradisi warisan leluhur yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan perlu dipertahankan, karena gotong royong menjadi kunci sukses pembangunan di wilayah masing-masing, Hal itu diungkapkan oleh (Muhammad Zubir) Keuchik Gampong sungai simpang kecamatan sungai Raya kab Aceh Timur yang telah Purna tugas beberapa hari yang lalu, jelasnya disela-sela kegiatan gotong royong bersih makam di wilayahnya, Minggu (22/6/2025).

"Lebih lanjut dikatakan, gotong royong yang dilakukan masyarakat sungai simpang ini tidak terbatas fisik, tetapi juga pikiran, Tidak pula terbatas bagi bapak-bapak dan ibu-ibu, pemuda dan anak-anak, Tergantung jenis program apa yang akan dikerjakan,” ungkapnya.

"Beliau menambahkan bahwa gotong royong yang sekarang lebih ngetren dengan istilah kerja bakti itu sudah ada sejak dahulu, Di masyarakat dikenal ada dua istilah, yaitu Kerja Bakti dan Sambatan.

“Kalau kerja bakti biasanya dilaksanan untuk mengerjakan program yang bersifat untuk kepentingan umum/masyarakat atau program organisasi, seperti membersihkan selokan, membersihkan makam, membangun fasilitas umum seperti gardu ronda, jalan, selokan, tempat ibadah, dan sebagainya, Tetapi kalau Sambatan, biasanya kerja bakti untuk membantu keperluan individu, misalnya saat mendirikan rumah, saat orang punya hajad besar maupun kecil yang tidak bisa dikerjakan sendiri, Karena tidak bisa sendiri, maka sambat dan minta dibantu, lalu disebut sambatan,” jelasnya.


Hingga saat ini di Gampong sungai simpang, gotong royong masih dipertahankan. Pelaksanaanya bisa bersifat masal maupun penjadwalan per lorong atau kadus, Kalau kegiatan besar dan serentak lokasi berbeda, maka diatur perwilayahan dan lokasinya, pelaksanaan serentak, Tetapi ada pula yang dihadwal bergiliran waktunya, “Seperti yang dilakukan Minggu ini di lokasi makam.

Sementara itu PJ Keuchik( Zainal Abidin ) saat mengunjungi kegiatan gotong royong bersih makam ke Gampong sungai simpang, beliau menuturkan bahwa Adat dan Tradisi warisan leluhur yang ada di masyarakat merupakan salah satu pilar Kalurahan budaya.

“Maka perlu dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan, Semangat gotong royong memiliki makna bahwa ternyata orang tidak bisa hidup sendiri, pasti memerlukan bantuan orang lain, Pekerjaan yang berat terasa ringan, Yang pasti, menunjukkan guyub rukun, Tata nilai Guyub Rukun mengandung banyak manfaat positif bagi kehidupan bermasyarakat, Tutup Zainal Abidin kepada awak media ini.

Wartawan : MZ

Posting Komentar

0 Komentar