SR/www mitra 86 sergap.com
Abdullah (52) warga Desa Alue Itam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur,bergelut sebagai pandai besi sejak usia 15 tahun bersama Almarhum orang tuanya.15/05/2025
Pandai besi yang di kuasai olehnya adalah hasil didikan mendiang orang tua Abdullah,maka di sebutkan kerajinan tersebut merupakan kerajinan turun temurun yang di lakoni olehNya.
Dering suara besi terdengar di telinga bantingan martil ke arah besi menjadi pemicu munculnya suara.
Tidak hanya sekali martil itu di tumbukkan ke besi yang telah di panasi,namun berkali kali hingga besi itupun menjadi pipih dan terbentuk seperti parang.
Aktivitas itulah yang terlihat di sebuah bengkel besi yang berukuran 4x6 meter walaupun tempat tersebut juga sudah tidak layak huni,namun sangat berharga bagi Abdullah.
Karena dari situlah ia bisa menghidupkan anak dan istrinya,bahkan mampu menyekolahkan putra putrinya.
Saat di temui oleh media ini Abdullah mengatakan bahwa,saya menjadi pandai besi semenjak berusia 15 tahun,ketika itu usai pulang sekolah saya langsung membantu Almarhum orang tua.
Saat itu ucap Abdullah,cara pembakaran besi masih menggunakan alat tradisional (kipas terbuat dari kulit sapi)
Terus menerus saya bersama Almarhum orang tua selalu menghadapi bara panas dan martil yang beratnya 5 kg.
Semenjak orang tua saya sudah tiada,sayalah yang mengendalikan atau yang meneruskan usaha tersebut sampai saat ini.Kata Abdullah.
Menjadi pandai besi memang sudah pilihan hidup saya di tengah sulitnya mendapatkan pekerjaan,apa lagi pekerjaan ini sebagai warisan Almarhum orang tua.CetusNya.
Masa itu kata Abdullah,usaha Almarhum ayah saya sangat di minati oleh masyarakat,yang pertama kualitas sepuhan dan model atau bentuk parang,pisau,egrek dan lain sebagainya memuaskan bagi pengguna.Setiap harinya selalu ada order masa itu.
Sekarang ini usaha yang saya lakoni boleh di katakan sangat menurun,bukan karena kualitasnya dan bukan juga karena modelnya,tapi karena usaha yang saya lakoni masih menggunakan alat tradisional,sementara di luar sana perajin besi sudah menggunakan mesin serba canggih.Ujar Abdullah.
Dalam sehari yang mampu saya selesaikan hanya 3 unit, itupun dari jam 8'00 sampai jam 18'00wib.Dengan harga per unit Rp; 120,000,-Usaha tersebut saya buka seminggu 2 kali yakni Rabu Dan Minggu.
Oleh dari itu melalui tulisan media ini saya berharap kepada pemerintah yang terkait agar sudi kiranya membantu usaha saya berupa mesin pipih besi.
Mudah mudahan dengan adanya bantuan dari bapak pemerintah yang terkait,insya Allah usaha yang saya lakoni bertambah banyak penggemar/pelanggan dan juga sangat membantu kebutuhan ekonomi keluarga saya sehari hari hari.Pungkas Abdullah.
Sorotan : Isa.Ismail.
0 Komentar