Ticker

6/recent/ticker-posts

Kecelakaan Maut di Jurang Lae Kombih: Minimnya Perhatian BPDAS Wampu Dipertanyakan



 
SUBULUSSALAM- Mitra86SERGAP. Tragedi kecelakaan lalu lintas di Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang menewaskan tiga orang pada Rabu, 23 April 2025, kembali menyoroti rendahnya perhatian Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Sei Ular Medan terhadap Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas Singkil-Kombih. Kejadian ini telah mempertegas tuntutan agar BPDAS lebih peduli terhadap keselamatan masyarakat dan perbaikan hutan serta lahan di kawasan tersebut, jum'at 25/04/2025.
 
Wakil Bupati Pakpak Bharat, H. Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd, bersama Wakil Walikota Subulussalam, Nasir, SE, dan Kapolres Subulussalam, AKBP Muhammad Yusuf, SIK, Rasumin Pohan Wakil ketua Il DPRK Subulussalam para Tim pencari korban serta masyarakat, mengunjungi posko pencarian korban di tepi jurang Lae Kombih. Kehadiran mereka memberikan dukungan moral bagi tim pencari yang sedang berupaya keras menemukan tiga korban yang masih hilang. Namun, di balik upaya pencarian ini, muncul pertanyaan besar terkait peran BPDAS Wampu.
 
Anton Tinendung, pimpinan Forum Masyarakat DAS Singkil-Kombih, menyatakan kekecewaannya atas minimnya perhatian BPDAS terhadap usulan penanaman pohon dan pembangunan pagar pengaman di sepanjang jalan DAS Singkil-Kombih. "Berulangkali LSM mengajukan usulan penanaman bambu dan MPTS (Metode Pengolahan Tanah dan Sumber Daya Air) ke BPDAS Medan, namun tak mendapatkan respons," tegas Anton. Ia menekankan pentingnya perbaikan hutan dan lahan di DAS prioritas tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk keselamatan masyarakat.
 
Kecelakaan maut ini diduga disebabkan oleh kondisi jalan yang rawan di sepanjang jurang Lae Kombih. Minimnya pengamanan jalan dan kerusakan lingkungan di sekitar DAS menjadi faktor yang perlu diinvestigasi lebih lanjut. Kejadian ini mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki infrastruktur dan lingkungan di DAS Singkil-Kombih guna mencegah tragedi serupa terulang kembali.
 
Menurut Syahbudin Padank sebagai warga masyarakat kota Subulussalam Sepertinya ya di dua pemerintahan ini Aceh. Dan Sumut harus tanggap respon cepat

Sudah saatnya Pemerintahana Aceh Dan Sumatra Utara Duduk bersama membahas tentang pengamanan jalan lintas provinsi aceh dan Sumatra Utara tepatnya di perbatasan desa Lae Ikan dan pakpak Barat sudah banyak sekali makan korban jiwa di kedabuhan perbatasan aceh Subulussalam pakpak Barat ini. Jangan tunggu lagi banyak korban yang berjatuhan 

karena jarak jalan ke jurang yang dalam nya ratusan meter tersebut hanya kisaran, 2 meter sampai 5 meter , Menurut kami solusinya banyak . 1 . membuat tanggul beton 2 membuat jalan baru 3. menanam bambu , kayu di pinggiran tebing tersebut, Bahan renungan pejabat provinsi Aceh dan Sumatera Utara karena musibah tersebut hampir setiap tahun terjadi

Kecelakaan Maut di Jurang Lae Kombih: Minimnya Perhatian BPDAS Wampu Dipertanyakan

Semoga para korban segera ditemukan. Doa dan dukungan dari seluruh masyarakat terus mengalir agar proses pencarian segera membuahkan hasil.


Suhen

Posting Komentar

0 Komentar