Ticker

6/recent/ticker-posts

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan Arifianto Menjelaskan Jumlah Penindakan Secara keseluruhan di tahun 2024 ada sebanyak 2158 sedangkan di tahun 2025 meningkat menjadi 2346 Pelanggaran






Surabaya  |  - Gelaran Operasi Keselamatan Semeru 2025 yang dimulai 10 Februari hingga 23 Februari 2025 resmi berakhir diseluruh Indonesia begitu juga dijajaran Polda Jatim.

Di Polrestabes Surabaya sendiri giat penegakan hukum di tahun 2025 ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2024 yakni sebesar 64%, dalam 14 tersebut.

Jumlah penindakan secara keseluruhan di tahun 2024 ada sebanyak 2158 sedangkan di tahun 2025 meningkat menjadi 2346.

Penindakan ETLE Statis ditahun 2024 sebanyak 2158 dan tahun ini sebanyak 2346 penindakan.

ETLE mobil di tahun 2024 ada 1733 dan di tahun 2025 sebanyak 7.105 penindakan. Sementara untuk tilang konvensional di tahun 2024 sebanyak 2993, di tahun 2025 sebanyak 8.065.

Penindakan berupa teguran di tahun 2024 sebanyak 2314 dan di tahun ini 8.135, dengan jumlah keseluruhan di tahun 2025 ada sebanyak 25.651 penindakan.

Untuk jumlah data kecelakaan dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2025 mengalami penurunan secara keseluruhan. Namun beberapa kejadian ada sedikit peningkatan seperti jumlah kejadian di tahun lalu 32 sementara di tahun 2025 ada 30 kejadian.

Kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tahun 2024, 4 kejadian sementara tahun 2025 1 kejadian. Luka berat dan luka ringan hanya mengalami mengalami penurunan.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan Arifianto menjelaskan, Satlantas Polrestabes Surabaya dalam melaksanakan operasi kesehatan hingga hari ke 14 atau berakhirnya pelaksanaan penindakan mengalami kenaikan sekitar 64 persen.

Dari total keseluruhan penindakan sebanyak 2346, anggota tetap mengedepankan secara persuasif berupa teguran yang tahun lalu sekitar 2 ribu teguran saat ini mencapai 8.135.

“Petugas Satlantas dilapangan lebih banyak penindakan berbentuk teguran ke pengendara, meski keseluruhan ada peningkatan,” jelas AKBP Herdiawan, Kamis (27/2/2025).

Lanjut Kasat, dalam pelaksanaan operasi keselamatan 2025, petugas menitikberatkan pada tindakan preemtif dan preventif mengedepankan edukasi dan pendekatan persuasif untuk meningkatkan simpati masyarakat terhadap kepolisian, hal iri terbukti dapat menekan angka kecelakaan yang terjadi di kota Surabaya.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan juga menghimbau warga atau pengendara agar selalu mentaati peraturan lalu lintas meski pelaksanaan operasi keselamatan telah berakhir.

Terjadinya kecelakaan faktor utamanya adalah ketidakpatuhan pengendara terhadap peraturan lalu lntas




Editor&publisher: mahmudi

Posting Komentar

0 Komentar