Ticker

6/recent/ticker-posts

Salah Satu Hakim di Pengadilan Tinggi Surabaya Hakim Adhoc Tipikor Tingkat Banding Andreas Eno Tirtakusuma Meluncurkan Dua Buku Terbaru Berjudul " HAKIM DAN HUKUM PIDANA KORUPSI





Jakarta - Andreas Eno Tirtakusuma, dosen Magister Ilmu Hukum Universitas Pancasila sekaligus Hakim Adhoc Tipikor Tingkat Banding, meluncurkan dua buku terbaru berjudul “Hakim dan Penegakan Hukum” dan “Hakim dan Hukum Pidana Korupsi”. Acara peluncuran berlangsung di Kafe Aether, Cibis Park, Jakarta Selatan

Buku pertama, “Hakim dan Penegakan Hukum”, membahas berbagai tantangan dalam penerapan hukum pidana di Indonesia. Andreas menyoroti fenomena “lapor balik” yang kerap menghambat pelaporan tindak pidana. “Banyak pelapor yang justru dijerat dengan pasal pengaduan fitnah. Fenomena ini membuat masyarakat enggan melaporkan kejahatan. Kita perlu merekonstruksi pasal-pasal ini agar tidak menimbulkan ketakutan bagi pelapor,” jelas Andreas.

Ia juga menegaskan pentingnya kebebasan hakim dalam mengambil keputusan yang independen dan transparan. “Hakim harus independen, bebas dari intervensi, dan setiap putusan harus memiliki alasan yang jelas melalui motivering. Ini penting untuk menjaga keadilan dan kredibilitas sistem hukum kita,” tambahnya

Buku ini juga mengupas peran bukti elektronik dan potensi penerapan Restorative Justice yang diharapkan mampu mengatasi tantangan hukum pidana di Indonesia. Buku kedua, “Hakim dan Hukum Pidana Korupsi”, mengupas kompleksitas pemberantasan korupsi di Indonesia. Andreas menyoroti kebijakan seperti penggunaan borgol bagi tersangka korupsi dan hukuman mati dalam kondisi darurat.

Buku ini juga membahas peran bukti elektronik yang semakin krusial serta potensi penerapan Restorative Justice dalam sistem peradilan Indonesia. “Restorative Justice punya potensi besar, tapi harus diterapkan dengan hati-hati agar tidak disalahgunakan, terutama dalam kasus yang berpotensi koruptif,” kata Andreas.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting dari dunia hukum dan budaya. Andreas menyerahkan buku kepada Umar Zaid Bobsaid, S.H., M.H., mantan Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya (2021–2022). Buku juga diberikan kepada Prof. Harkristuti Harkrisnowo, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia. Sebelum acara peluncuran, buku yang diterbitkan oleh Rajagrafindo ini sudah diserahkan juga kepada Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, H. Charis Mardiyanto, S.H., M.H. dan kepada Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A., Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila.

Acara ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Tarzan, pelawak senior yang dikenal sebagai anggota grup lawak Srimulat. Kehadirannya membawa suasana hangat dan santai dalam acara yang penuh makna ini.


Peluncuran dua buku ini menjadi momen penting bagi dunia hukum di Indonesia, memberikan perspektif baru dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. “Saya berharap buku-buku ini dapat menjadi panduan bagi para hakim, penegak hukum, dan masyarakat untuk menciptakan sistem hukum yang lebih adil dan transparan,” pungkas Andreas


Editor&publisher: mahmudi

Posting Komentar

0 Komentar