Mitra86sergap.com
Gresik 06/07/2025
Dalam upaya menjaga harmoni antara warisan leluhur dan semangat kebersamaan, Pemerintah Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, sukses menggelar rangkaian acara Sedekah Bumi pada tanggal 06 Juli 2025. Tradisi tahunan ini tak sekedar menjadi peristiwa budaya, melainkan juga nampak ikhlas nilai-nilai persatuan dan spiritualitas yang diwariskan lintas generasi.
Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut sudah terencana dengan urutan sebagai berikut yakni
Pada tanggal 05 Juli adalah Doa, Ziarah, dan Rasa Syukur, dengan Rangkaian kegiatan yang diawali dengan khotmil Qur’an, tabur bunga di makam para kepala desa dan perangkat, serta doa bersama Majelis Al Khidmah. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan mendalam terhadap para tokoh pendiri desa. Salah satu momen khusus adalah penggantian nisan almarhum Bapak Setro Randim, Kepala Desa ke-5 Desa Metatu, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa beliau semasa hidup.
Sedangkan pada tanggal 6 Juli adalah Kirab Budaya dan Napak Tilas Sejarah
Puncak perayaan berlangsung dengan Kirab Budaya dan Napak Tilas Terbentuknya Desa Metatu, yang diikuti oleh Kepala Dusun, Ketua RT yang dikuti warga dari Dusun Metatu, Medangan, dan Purworejo. Para peserta berjalan membawa simbol-simbol budaya dan alam: air, tanah, hasil bumi, dan gunungan, yang masing-masing sarat makna dan filosofi kehidupan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Metatu, Diana Eviana, S.S., M.Med.Kom., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta kirab atas semangat, kekompakan, dan rasa kebersamaan yang ditunjukkan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan simbol penyatuan tiga dusun sebagai satu kesatuan: Desa Metatu. Simbol-simbol yang dibawa dalam kirab—air (kejernihan dan harapan), tanah (kehidupan bersama), hasil bumi (rezeki dan kerja keras), serta gunungan (kemakmuran dan doa warga)—merefleksikan pesan bahwa harus bertumpu pada gotong royong dan pelestarian nilai kultural.
Dengan mengangkat tema “Nyawiji Roso, Noto Deso, Toto Tentrem Kertoraharjo,” beliau mengajak seluruh warga untuk terus menjaga warisan budaya, menyatukan hati dalam menata kehidupan, dan menjadikan tradisi ini sebagai penyambung antar generasi serta pengingat atas cita-cita luhur para leluhur.
Sedangkan perwakilan Pemerintah Kecamatan Benjeng, H. Rustam Subagyo, S.Pd.I., M.Si., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya:
1. Wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkah,
2. Pelestarian budaya lokal sebagai identitas sekaligus kekayaan desa,
3. Menjaga semangat guyub rukun dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Saya berharap ini bisa dilestarikan sebab akan menjadi identitas dan ciri khas desa.
Dari kegiatan tersebut disimpulkan sebagai Harmoni Masa Lalu dan Masa Depan, sebab rangkaian Sedekah Bumi tahun ini benar-benar menjadi ruang refleksi dan penguat rasa kebersamaan warga. Tak hanya mengenang sejarah dan jasa para pendahulu, tapi juga menjadi pijakan kolektif untuk menatap masa depan dengan semangat menjaga kearifan lokal dan membangun desa yang tenteram, tertib, dan sejahtera.
Amien dalam acara berjalan dengan lancar.
Beny (kabirogresik)
0 Komentar