Ticker

6/recent/ticker-posts

Karutan Kelas I Labuhan Deli Ditunjuk Jadi Narsum Penyuluhan Kenakalan Remaja di SMAN 16 Medan



Labuhan Deli - Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Labuhan Deli, Eddy Junaedi, menjadi narasumber dalam kegiatan penyuluhan bertema Kenakalan Remaja dan Upaya Pencegahannya yang digelar di SMA Negeri 16 Medan. Kegiatan ini dihadiri puluhan siswa-siswi dari berbagai jenjang kelas serta turut disaksikan oleh para Taruna dari Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) yang sedang menjalani kegiatan praktik lapangan di lingkungan Rutan Labuhan Deli, Pada Selasa (15/07).

Dalam arahannya, Eddy Junaedi menyampaikan secara lugas dan penuh semangat mengenai bahaya kenakalan remaja, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, hingga keterlibatan dalam tindak kriminal lainnya. Ia menekankan bahwa semua tindakan tersebut dapat merusak masa depan generasi muda dan membawa dampak hukum yang serius.

"Remaja adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga, dibina, dan diarahkan. Jangan biarkan masa muda kalian hancur karena salah memilih lingkungan dan pergaulan. Sekali kalian salah langkah, dampaknya bisa sangat panjang, bahkan bisa mengantar ke balik jeruji besi," tegas Eddy dalam pemaparannya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara institusi pemasyarakatan dengan dunia pendidikan untuk melakukan pendekatan preventif terhadap pelanggaran hukum di kalangan pelajar. Dalam sesi diskusi, siswa terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar dunia pemasyarakatan, proses hukum, dan cara menghindari pergaulan negatif.

Kehadiran Taruna Poltekip turut memberikan nuansa edukatif dan inspiratif. Para taruna tidak hanya menyimak, tetapi juga berbagi pengalaman mereka tentang pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan menjauhi segala bentuk kenakalan yang dapat merusak masa depan.

Eddy Junaedi juga mengajak para pelajar untuk berani mengatakan tidak terhadap ajakan-ajakan negatif. "Bangun impian setinggi mungkin, lalu jaga diri dan lingkungan kalian agar tetap positif. Jangan ikut-ikutan hanya karena ingin diakui. Jadilah pribadi yang berani untuk berbeda demi kebaikan," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa memiliki bekal untuk mengenali dan menjauhi perilaku menyimpang, dan siap membangun masa depan yang lebih cerah.(QDRI)

Posting Komentar

0 Komentar