Aceh- Mitra86 Sergap com -Warga desa Dasan Raja Kec. Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh mengeluh paret / drainase di lingkungan mereka berubah berwarna hitam pekat dan berbau tak sedap.
Ketua investigasi Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (LPLHI ) Kota Subulussalam Ipong menanggapi perihal tersebut, kepada Mitra86 Sergap com, menyampaikan permasalahan air paret berwarna hitam pekat dan berbau di pemukiman warga sekitar PMKS Global Sawit Semesta (GSS) sudah lama terjadi.
Beberapa tahun yg lalu dia sudah pernah melaporkan hal ini kepada komisi yang ada di DPRK Subulussalam, tapi tidak ada aksi atau tindakan yang dilakukan legislatif kala itu.
Dan Ipong juga mempertanyakan terkait penyaluran Dana Corporate Social ResponsibilityResponsibility ( CSR ) yang terindikasi di salah gunakan oknum di pihak management PMKS.
Menurut Ipong saat turun ke lokasi beberapa waktu lalu ditemukan kejanggalan dimana air dari kolam terakhir PT GSS tentunya dibuang melalui paret tetapi mengapa ada lagi pipa dari Pabrik didalam saluran air tersebut. Tujuan pipa pembuangan itu untuk apa?, dan di sebagian titik tebing saluran air warga saat ini terancam abrasi,bahkan sudah ada tanaman sawit yang tumbang.
Untuk itu kami berharap kepada instansi pemerintah kota Subulussalam menindak lanjuti permasalahan ini. Jikalau tidak ada tindak lanjut kita akan segera menyurati DLHK Provinsi dengan tembusan Kementerian.
Warga berharap pemerintah mengevaluasi kembali dokumen - dokumen izin pengelolaan lingkungan Amdal PT GSS dan penyaluran dana CSR yang transparan, Apabila tidak di respon oleh pemko dan pemprov Aceh kami akan siap melakukan aksi.
Sementara itu pihak manajemen PMKS PT. GSS S.B.Ginting yg dikonfirmasi Mitra86 sergap com perihal pipa pembuangan tersebut menyuruh mengkonfirmasi DLHK Subulussalam karena perihal pipa pembuangan tersebut DLHK yang mengetahui kilah SB Ginting.
Pewarta;RED
0 Komentar