Belawan, Kamis 27 Februari 2025,
Sebagai wujud implementasi memperkuat hubungan bilateral serta menciptakan kondisi perairan yang lebih aman dan stabil delegasi TNI AL yang dipimpin oleh Danguskamla Koarnada I, Laksamana Pertama Anung Sutanto, yang diwakilkan Komandan Lanal Lhokseumawe sebagai Dansatgas Kolonel Laut (P) Andi Susanto, secara resmi menutup Operasi Patroli Terkoordinasi Malaysia- Indonesia (Patkor Malindo) 167/25 di Markas Komando Lantamal I Belawan.
Acara ini juga dihadiri oleh delegasi Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM), yang dipimpin oleh Laksamana Pertama Ahmad Sapuan Fathi Bin Hj.Muhammad, yang juga menjabat sebagai Timbalan Panglima Armada Barat.
Danguskamla Koarmada I melalui Dansatgas Patkor Malindo 167/25, menegaskan bahwa Selat Malaka memiliki peran strategis sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk didunia, dengan lebih dari 500 kapal melintas setiap hari. Sebgai jalur utama perdagangan dan komunikasi laut (SLOC dan SLOT), keberadaannya sangat penting tidak hanya negara-negara disekitarnya, tetapi juga bagi kepentingan global. Tingginya intensitas lalu lintas kapal di perairan ini meningkat kan resiko aktivitas ilegal
Sebagai bagian dari operasi ini, TNI AL dalam hal ini Guskamla Koarmada I yang melibatkan KRI Lepu-861 dan KRI Karotang -;872 untuk berptroli bersama kapal perang TLDM yaitu KD Laksamana Muhammad Amin dan KD Jeray , Patroli Terkoordinasi ini bertujuan mengawasi dan menindak aktivitas ilegal di sektor yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan terpisah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL agar meningkatkan kemampuannya terutama dalam hal Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), dengan negara sahabat guna menjaga kedaulatan negara dan stabilitas keamanan dikawasan.(HS)
0 Komentar