Ticker

6/recent/ticker-posts

Masyarakat desa sidojadi kec bukit malintang gelar acara punggahan sambut bulan Ramadhan.




  Keragaman adat dan budaya di Indonesia merupakan ciri khas tersendiri bagi bangsa dan negara yang sejatinya terdiri atas berbagai macam suku, adat istiadat, dan budaya. Apalagi saat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah dan ampunan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di dunia.

  Ada banyak ragam tradisi, adat atau budaya yang bisa kita jumpai berkaitan dengan penyambutan bulan auci Ramadhan, Di Sumatera Utara banyak sekali tradisi penyambutan bulan suci Ramadhan yang bisa kita jumpai. Salah satunya tradisi Punggahan di desa aidojadi kec. Bukit malintang kab. Mandailing natal rabu 26 / 02 / 2025.

   Punggahan sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu munggah yang artinya (naik). Punggahan merupakan tradisi yang hingga kini masih dijaga oleh masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi Punggahan dilakukan dengan maksud untuk mengingatkan kembali kepada umat muslim akan tibanya bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Tujuannya tidak lain agar kita sebagi umat muslim dapat menyambut bulan suci Ramadhan dengan iman yang lebih ditingkatkan lagi baik secara lahiriah maupun batiniah.


  Dalam pelaksanakan punggahan masyarakat menyuguhkan menu utama makanan yang ada pada nasi kuluban dan pada masyarakat Jawa dikenal dengan nasi urap. Lalu makanan dikumpul dan dilakukan ritual doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan suci Ramadhan.

   Kepala desa Zulfahri dalam kata sambutanya menyampaikan. "Saya selaku kepala desa sidojadi mengucapan syukur kehadirat ALLAH SWT atas nikmat dan karunianya. Serta sholawat dan salam kepada nabi besar MUHAMMAD SAW. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa bangga atas adat tradisi yang masih bisa kita warisi sampai sekarang yaitu punggahan. Dan saya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuka warung di siang hari (sampai jam 15 00 wib). Dan untuk anak2 serta anak muda agar tidak bermain petasan terutama di sekitaran mesjid, karena akan mengganggu masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah". Pungkasnya.

   Acara punggahan di awali dengan melantunkan bacaan ayat suci Alquran Tahtim, Tahlil, Dzikir dan Doa. Terakhir kegiatan ditutup dengan menukar makanan dan makan bersama. Tujuanya saling membagi rejeki / sedekah dan mengambil berkah atas hasil yang di capai selama 1 tahun. Sehingga seluruh masyarakat yang hadir dapat merasakan masakan atau menu yang di bawa. Serta
 juga di akhir dengan bersholawat dan bersalam salaman.

Icuk S

Posting Komentar

0 Komentar