Aceh ,Subulusalam,Mitra86 Sergab,-Dinas Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Subulussalam diminta aktif mengawasi pembangunan tangki septik skala individual.
Proyek pembangunan tangki septik skala individual tersebut bersumber dari APBD Tahun 2024.
Diperkirakan jumlah APBD Tahun 2024 terkucur mencapai Rp 5,4 milyar untuk pembangunan tangki septik skala individual yang tersebar di beberapa desa dalam wilayah Kota Subulussalan.
Hasil Penelusuran dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) LKPP Kota Subulussalam, ada sembilan desa yang menerima pembangunan skala septik individual tersebut masing-masing dana Rp.600 juta rupiah.
Anatara lain:
1. Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri
2. Desa Sikalondang
3. Desa Subulussalam Selatan
4. Desa Darussalam, Kecamatan Longkib
5. Desa Lae Mate
6. Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan
7. Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan
8. Desa Lae Moteng
9. Desa Penuntungan
Ipong, salah seorang Pemerhati di Kota Subulussalam menyebutkan, hasil temuan nya dilapangan dikhawatirkan pekerjaan tersebut tak rampung akhir Tahun 2024 ini.
Dia menyebutkan hasil temuan sementara di beberapa desa, yakni Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan dan Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri, saat ini pekerjaan nya belum rampung selesai.
Bahkan kata Ipong, Progres pekerjaan nya saat ini baru hanya beberapa persen.
"Informasi yang kita terima, pelaksana pekerjaan tersebut swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di masing-masing desa sebagai penerima manfaat yang telah dibentuk.
Kepala Dinas PUPR Subulussalam, Ir.Alhaddin menyebutkan Progres penarikan dana pada pekerjaan tersebut telah dilakukan untuk tahap ke dua. Namun pekerjaan nya terlihat baru hanya beberapa persen," ungkap Ipong.
Dia menjelaskan, berdasarkan temuan di Desa Buluh Dori, pekerjaan baru hanya beberapa persen.
Kita telah cek ke lokasi dan bertemu dengan beberapa warga sebagai penerima manfaat.
"Warga mengaku tidak mengetahui apa kendala, sehingga pekerjaan nya belum selesai.
Padahal warga tersebut sangat menunggu manfaat bangunan Tangki Septik itu," ujar Ipong, Selasa (9/11/2024).
Dia mengatakan, menurut keterangan dari salah satu Kepala Dusun, Desa Buluh Dori, lambatnya pekerjaan terkendala karena sulitnya tukang.
Ipong jug merincikan, nenurut informasi yang diterima, anggaran enam ratus juta dari masing-masing desa dipergunakan untuk membangun 50 unit pembangunan tangki septik skala individual.
"Untuk dari itu, kepada PPTK dari Dinas PUPR agar aktif melakukan pengawasan, agar pembagunan tersebut Efektif.
Jika tak rampung seratus persen, supaya jangan dilakukan serah terima atau provisional hand over (PHO)," jelasnya.
Hal ini disampaikan, agar nantinya tidak berurusan dengan pihak hukum,karena diduga banyak dikerjakan asal jadi tutup Ipong.
Pewarta;Red
0 Komentar