Pati Jateng _Mitra86Sergap.Com.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko, Senin (19/8), menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo berupa Satyalancana Karya Satya XXX tahun atas pengabdiannya selama 30 tahun menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada Upacara Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila, Salatiga.
Penghargaan ini merupakan penghargaan kepada ASN yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus paling singkat 30 (tiga puluh) tahun.
Diwawancarai usai upacara, Sujarwanto menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. "Semoga ini dapat menjadi penyemangat seluruh ASN di Kabupaten Pati untuk terus mengabdikan diri, memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa, terlebih dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat", ujar Pj Bupati yang juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Provinsi Jateng tersebut.
Ia pun berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus berkontribusi dan memberikan yang terbaik di masa-masa akhir tugasnya sebagai ASN.
Sujarwanto diperkirakan akan memasuki masa pensiun pada 1 Januari 2026 atau sekitar 17 bulan lagi.
Hal itu,menurutnya, bisa dilihat dari indikator-indikator pembangunan yang positif, seperti turunnya angka kemiskinan, inflasi terkendali, ekonomi tumbuh, pengangguran rendah, dan indeks pembangunan manusia pun tinggi.
Upacara peringatan HUT Jateng yang dipimpin oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, dan para bupati/wali kota se-Jawa Tengah.
Menurutnya, upacara baru saja dilakukan, dengan tema Maju Gemilang. Sesuai tema itu, pihaknya siap menatap masa depan yang gemilang. Maksudnya, gemilang itu berarti suatu peningkatan yang jauh lebih baik, dengan menyinergikan alam, dan sumber daya manusia dengan berbagai unsur pelaksanan pembangunan di Jateng.
“Artinya, dalam membangun pemerintahan perlu kebersamaan, sinergitas dari berbagai unsur, dari masyarakat di Jateng,” ucapnya.
Nana juga menyampaikan, momen Hari Jadi bukan hanya berganti usia tapi juga menjadi penyemangat Jateng yang sedang berkembang dalam mensejahterakan masyarakatnya.
“Selain itu, jadi wahana introspeksi juga untuk menjadikan Jateng lebih baik dalam pelayanan dan kesejahteraan warganya, ” ujarnya.
Nana menambahkan, dalam UU Nomor 11 Tahun 2023, disinggung Hari Jadi Jateng ditetapkan pada 19 Agustus 1945, yang merupakan tanggal berdirinya Provinsi Jateng berdasarkan pada ketetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan RI, yaitu membagi provinsi dengan delapan provinsi, salah satunya Jateng.
Dengan gubernur pertama adalah Raden Panji Soeroso maka mulai tanggal 19 Agustus ini menjadi sejarah berdirinya Jateng. Peringatan itu menjadi identitas sekaligus kebanggaan yang memiliki nilai filosofis dan historis sebagai pembeda dengan daerah lain.
Dalam kesempatan itu, Nana menyampaikan ada 10 prioritas program pembangunan Jateng. Di antaranya menyukseskan pilkada serentak agar bebas dan jurdil, menjaga stabilitas sosial dan ketertiban masyarakat, pengendalian inflasi, dan ketahanan pangan, penuntasan kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem.
“Cukup membanggakan. Program yang dicanangkan dapat berjalan dan berhasil serta meraih berbagai penghargaan. Baik di bidang kesejahteraan rakyat, pelayanan publik maupun ekonomi daerah,” tambahnya.
Saat ini, perjalanan Jateng masih banyak yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah suksesnya pilkada serentak, setelah sebelumnya penyelenggaraan pemilu pada Februari 2024 berjalan sukses dengan partisipasi 82 persen.. (Mjt_Tim).
0 Komentar