Ticker

6/recent/ticker-posts

Polres Tebing Tinggi Peringati Hari Kebangkitan Nasional



Kapolres Tebing Tinggi, AKBP. Andreas LJ Tampubolon, SIK., MKP yang diwakili Kabag Ops Polres Tebing Tinggi, AKBP. Yengki Deswandi, SH selaku Inspektur Upacara memimpin Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang digelar oleh Polres Tebing Tinggi, Senin (20/05/2024) di Lapangan Apel Polres Tebing Tinggi. Upacara turut dihadiri para Kabag, Kasat, Kasi, Perwira, Bintara dan ASN Polres Tebing Tinggi.

Dalam amanat Menteri Komunikasi dan Informatika yang dibacakan Inspektur Upacara menyampaikan bahwa hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih dari pada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua.

Bukan hanya sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata. Tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban. Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir Organisasi Budi Utomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan Kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Budi Utomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.

Organisasi Budi Utomo bermula dari sejumlah Dokter dan Calon Dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu Organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada Organisasi ini dan menganggapnya sebagai Motor penggerak gerakan Kemerdekaan di Tanah Hindia Belanda, bahkan Van Deventer, seorang Tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan. “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun.” Budi Utomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal.

“Kebangkitan Nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru. Semangat Kebangkitan Nasional merumuskan Kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia. Apa yang digagas Budi Utomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai, “Jembatan Emas.” Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah Jembatan Emas yang akan membawa Bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri,” paparnya.

Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung Jembatan Emas akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno, “Bahagia bersama atau menangis bersama,” di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya momen agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Kemajuan Teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi Teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara Revolusioner. Banyak kesulitan yang berhasil diselesaikan oleh Teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai Teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas Teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong, “Indonesia Emas.”

Inovasi Teknologi Digital bertumbuh setiap hari. Kecepatannya bak lompatan kuantum. Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat. Teknologi Digital, misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi Digital telah menebas banyak keterbatasan manusia.(QODRI)

Posting Komentar

0 Komentar